Dalam dua seri sebelumnya, kita telah membahas sedekah jariah dan ilmu yang bermanfaat. Kini, kita sampai pada amalan ketiga, yang mungkin paling personal dan menyentuh hati: doa anak saleh.
Rasulullah SAW bersabda:
"إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ"
(“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”) (HR. Muslim)
Mengapa Doa Anak Saleh Begitu Istimewa?
Doa seorang anak saleh memiliki kekuatan yang luar biasa. Doa ini tidak hanya menjadi amalan yang terus mengalir bagi orang tua yang sudah wafat, tetapi juga mencerminkan keberhasilan orang tua dalam mendidik anaknya. Artinya, pahala dari doa itu tidak hanya berasal dari doa itu sendiri, melainkan juga dari investasi pendidikan dan pembinaan yang telah ditanamkan oleh orang tua.
Dalil dari Al-Qur'an dan Hadis
Al-Qur'an secara langsung mengajarkan kita untuk mendoakan orang tua. Allah SWT berfirman:
"وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا"
("Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku, sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik aku pada waktu kecil.'") (QS. Al-Isra': 24)
Ayat ini adalah perintah langsung kepada setiap anak untuk mendoakan orang tuanya, baik saat mereka masih hidup maupun setelah meninggal.
Selain itu, hadis-hadis juga banyak menegaskan hal ini. Rasulullah SAW bersabda:
"إِنَّ الرَّجُلَ لَتُرْفَعُ دَرَجَتُهُ فِي الْجَنَّةِ فَيَقُولُ أَنَّى لِي هَذَا؟ فَيُقَالُ بِاسْتِغْفَارِ وَلَدِكَ لَكَ"
("Sesungguhnya Allah akan mengangkat derajat seorang hamba yang saleh di surga, lalu hamba itu bertanya, 'Wahai Rabbku, dari mana ini?' Allah menjawab, 'Itu adalah sebab doa istighfar anakmu untukmu.'") (HR. Ahmad)
Mendidik Anak Menjadi Saleh
Menyadari pentingnya doa anak saleh, orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik anak-anak mereka dengan baik. Pendidikan ini mencakup:
* Pendidikan Agama: Mengajarkan tauhid, shalat, membaca Al-Qur'an, dan akhlak mulia sejak dini.
* Keteladanan: Orang tua harus menjadi contoh nyata dalam beribadah dan berakhlak baik. Anak-anak belajar lebih banyak dari apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar.
* Kasih Sayang dan Perhatian: Mendidik anak tidak hanya dengan perintah, tetapi juga dengan kasih sayang. Hubungan yang hangat dan penuh cinta akan membuat anak lebih mudah menerima nasihat dan tumbuh menjadi pribadi yang baik.
Pandangan Ulama
Para ulama sepakat bahwa doa anak saleh adalah salah satu pintu rahmat terbesar bagi orang tua yang sudah meninggal. Imam Nawawi, dalam syarahnya, menjelaskan bahwa anak saleh adalah hasil dari usaha dan jerih payah orang tua. Dengan kata lain, doa yang dipanjatkan oleh anak merupakan "buah" dari "pohon" yang ditanam oleh orang tua semasa hidupnya.
Ibnu Qudamah, dalam kitabnya, juga menekankan bahwa doa anak adalah amalan yang sangat berharga. Doa ini dapat meringankan beban orang tua di alam kubur, mengampuni dosa-dosa mereka, dan mengangkat derajat mereka di sisi Allah.
Kesimpulan
Ketiga amalan yang tidak terputus ini—sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak saleh—adalah tiga jalan utama menuju investasi akhirat yang berkelanjutan. Doa seorang anak saleh adalah hadiah terindah dan bukti nyata bahwa warisan paling berharga yang bisa kita tinggalkan bukanlah harta, melainkan keturunan yang beriman dan berakhlak mulia. Dengan mendidik anak-anak kita menjadi saleh, kita telah menyiapkan "mata air" pahala yang tidak akan pernah kering.
"Tugas orang tua bukan hanya memberi makan, tapi menanamkan iman, agar suatu saat tangan mungil yang kita genggam itu menjadi penolong di Hari Perhitungan."