29 Agustus 2025
Kiat Mengendalikan Emosi Berdasarkan Tuntunan Rasulullah SAW dan Perspektif Sains
28 Agustus 2025
Sukses Pelaksanaan ANBK di MTs Al Khidmah
Jepara, 28 Agustus 2025 - MTs Al Khidmah sukses menyelenggarakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) untuk sebagian siswa kelas 8 pada hari Rabu-Kamis, 27-28 Agustus 2025. ANBK adalah program tahunan dari Kemendikbudristek yang bertujuan mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa, yang menjadi bahan evaluasi penting untuk kemajuan madrasah ke depan.
Pelaksanaan ANBK di MTs Al Khidmah berjalan lancar dan tertib, sesuai dengan tiga sesi yang telah dijadwalkan. Sesi pertama dimulai pukul 08.00 - 10.00 WIB, dilanjutkan sesi kedua pada pukul 10.00 - 12.00 WIB, dan ditutup dengan sesi ketiga pada pukul 14.00 - 16.00 WIB.
Selama asesmen berlangsung, para siswa terlihat sangat serius dan khidmat mengerjakan soal-soal di depan komputer mereka. Raut wajah mereka menunjukkan konsentrasi penuh, mencerminkan kesungguhan dalam mengikuti program ini. Keseriusan ini menunjukkan bahwa mereka memahami pentingnya ANBK sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pendidikan.
Menurut keterangan dari Proktor MTs Al Khidmah, Bapak Abdullathif Romly, S.Pd., seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari tahapan simulasi hingga pelaksanaan utama, berjalan tanpa kendala berarti. Kelancaran ini berkat kerja sama dan persiapan yang matang dari seluruh pihak. Semoga hasil asesmen ini dapat memberikan gambaran yang akurat dan bermanfaat untuk peningkatan kualitas pendidikan di MTs Al Khidmah di masa mendatang.
26 Agustus 2025
Meneladani Kesederhanaan Rasulullah ﷺ di Zaman Modern (Edisi Maulidan)
Di tengah arus globalisasi dan konsumerisme yang kian tak terkendali, manusia modern sering kali terjebak dalam perlombaan untuk mengumpulkan harta dan mengejar kemewahan. Paradigma ini sering kali menimbulkan kegelisahan, kekosongan spiritual, dan hilangnya makna hidup yang hakiki. Berangkat dari kegelisahan tersebut, makalah ini hadir sebagai refleksi untuk kembali kepada teladan terbaik sepanjang masa, yaitu Rasulullah Muhammad ﷺ. Beliau telah memberikan contoh nyata bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada melimpahnya materi, melainkan pada kesederhanaan yang dilandasi oleh keyakinan dan rasa syukur.
Konsep Kesederhanaan dalam Islam
Dalam Islam, kesederhanaan tidak dimaknai sebagai kemiskinan atau penolakan terhadap kenikmatan duniawi yang halal. Sebaliknya, ia adalah sikap spiritual yang dikenal sebagai zuhud, yaitu ketidakbergantungan hati pada harta benda dunia. Seseorang yang zuhud tidak menimbun harta, tetapi menggunakannya sebagai sarana untuk beribadah dan beramal saleh. Kesederhanaan juga mencakup sifat qana'ah, yaitu merasa cukup dan puas dengan rezeki yang telah diberikan Allah SWT, tanpa membandingkan diri dengan orang lain.
Dalil-Dalil tentang Kesederhanaan
Konsep kesederhanaan dalam Islam didukung oleh dalil-dalil kuat dari sumber utama ajaran, yaitu Al-Qur'an dan Hadits.
a. Dalil dari Al-Qur'an
Allah SWT berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya: "Makan dan minumlah, tetapi janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)
Ayat ini adalah fondasi ajaran untuk menjauhi israf (pemborosan) dan segala bentuk perilaku yang melampaui batas kewajaran, baik dalam konsumsi maupun penggunaan sumber daya lainnya.
b. Dalil dari Hadits Nabi ﷺ
Rasulullah ﷺ bersabda:
الزُّهْدُ فِي الدُّنْيَا لَيْسَ بِتَحْرِيمِ الْحَلَالِ، وَلَا بِإِضَاعَةِ الْمَالِ، وَلَكِنْ أَنْ تَكُونَ بِمَا فِي اللَّهِ أَوْثَقَ مِنْكَ بِمَا فِي يَدَيْكَ
Artinya: "Zuhud (hidup sederhana) di dunia bukanlah dengan mengharamkan yang halal, atau menyia-nyiakan harta, akan tetapi hendaknya engkau lebih yakin terhadap apa yang ada di tangan Allah daripada apa yang ada di tanganmu." (HR. Tirmidzi)
Hadits ini memperjelas bahwa zuhud adalah tentang keyakinan hati, bukan tentang kondisi fisik. Ketenangan sejati didapat saat hati lebih terikat pada janji-janji Allah daripada pada harta yang ada di genggaman.
Kisah-Kisah Teladan Rasulullah ﷺ dan Para Sahabat
Rasulullah ﷺ adalah perwujudan sempurna dari ajaran yang beliau bawa. Kehidupan sehari-hari beliau penuh dengan contoh-contoh kesederhanaan yang patut diteladani.
a. Kisah bersama Istri Beliau, Aisyah RA
Aisyah RA pernah ditanya tentang makanan Rasulullah ﷺ. Beliau menjawab, "Kadang-kadang, sebulan penuh kami tidak menyalakan api (untuk memasak). Makanan kami hanya kurma dan air." Ini menunjukkan bahwa kemewahan bukanlah standar kebahagiaan dalam rumah tangga Nabi.
b. Kisah bersama Sahabat Umar bin Khattab RA
Suatu hari, Umar bin Khattab RA melihat Rasulullah ﷺ terbaring di atas tikar kasar hingga membekas di tubuhnya. Umar menangis melihat kondisi itu dan membandingkannya dengan raja-raja Romawi dan Persia yang hidup dalam kemewahan. Rasulullah ﷺ kemudian menjawab dengan bijaksana, "Wahai Umar, biarkanlah dunia ini untuk mereka. Bukankah kita telah memilih akhirat?" Jawaban ini menggarisbawahi prioritas utama Rasulullah ﷺ, yaitu kebahagiaan abadi di akhirat, bukan kenikmatan fana di dunia.
Solusi Mengimplementasikan Kesederhanaan di Era Modern
Meskipun hidup di era digital dan serba canggih, prinsip-prinsip kesederhanaan tetap relevan dan dapat diterapkan. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:
Terapkan Pola Pikir Minimalis: Fokus pada esensi. Miliki barang secukupnya, yang benar-benar dibutuhkan, dan hindari akumulasi barang-barang yang tidak esensial.
Selektif terhadap Media Sosial: Gunakan media sosial dengan bijak. Hindari kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain yang memicu rasa iri dan keinginan konsumtif. Jadikan media sosial sebagai alat, bukan standar hidup.
Latih Rasa Syukur (Qana'ah): Setiap hari, biasakan untuk mensyukuri hal-hal kecil yang Anda miliki. Rasa syukur adalah penangkal terbaik terhadap ketidakpuasan dan ambisi yang berlebihan.
Investasi pada Pengalaman, Bukan Benda: Alokasikan sumber daya Anda (waktu, uang) untuk hal-hal yang memberikan pengalaman berharga, seperti liburan, belajar, atau berinteraksi dengan orang-orang tercinta. Kenangan indah lebih abadi daripada materi.
Penutup
Kesederhanaan bukanlah sebuah kekurangan, melainkan sebuah kekuatan. Ia adalah jalan untuk membebaskan diri dari belenggu materialisme dan menemukan kebahagiaan yang sejati. Rasulullah ﷺ telah membuktikan bahwa hidup yang paling berharga adalah hidup yang tidak terikat oleh dunia, melainkan dipenuhi oleh keberkahan, rasa cukup, dan kedekatan dengan Sang Pencipta.
"Kesederhanaan adalah tanda kebijaksanaan. Semakin sedikit yang kita butuhkan, semakin dekat kita pada kebahagiaan."