Pendosawalan Kalinyamatan Jepara

21 Agustus 2025

(2) Tiga Amalan yang Tak Pernah Putus Pahalanya : Keabadian Ilmu yang Bermanfaat

Setelah membahas sedekah jariyah, kini kita beranjak pada amalan kedua yang pahalanya terus mengalir: ilmu yang bermanfaat.
Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
(“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.”) (HR. Muslim)

Apa Itu Ilmu yang Bermanfaat?

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diajarkan, diamalkan, atau disebarkan, dan terus memberikan manfaat bagi orang lain. Ini adalah ilmu yang membuat seseorang menjadi lebih baik, baik dalam urusan agama maupun dunia. Berbeda dengan sedekah jariah yang berbentuk materi, ilmu yang bermanfaat adalah sedekah non-materi yang dampaknya bisa jauh lebih besar dan luas.

Dalil dari Al-Qur'an dan Hadits

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

​"Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu, 'Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,' maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, 'Berdirilah kamu,' maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." ​(QS. Al-Mujadilah: 11)

Ayat ini menegaskan tingginya derajat orang-orang yang beriman  dan  diberi ilmu oleh Allah SWT. Ilmu menjadi kunci untuk memahami agama, mengenal Allah, dan menjalani hidup dengan lebih baik.
Selain itu, Rasulullah SAW juga sangat memotivasi umatnya untuk menuntut ilmu. Beliau bersabda:

"مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ"
("Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.") (HR. Muslim)

Mengajarkan ilmu adalah bagian dari menuntut ilmu itu sendiri, dan pahalanya tidak akan pernah terputus. Dengan mengajarkan dan menyebarkan ilmu akan semakin banyak orang yang akan paham dan mendapatkan ilmu serta pengetahuan.

Contoh Ilmu yang Bermanfaat

Ilmu yang bermanfaat tidak hanya terbatas pada ilmu agama. Ilmu dunia yang digunakan untuk kebaikan juga termasuk di dalamnya:
 * Mengajarkan membaca Al-Qur'an: Setiap huruf yang dibaca oleh murid-murid Anda, pahalanya akan terus mengalir kepada Anda.
 * Menulis buku atau artikel baik secara fisik maupun elektronik: Selama tulisan Anda dibaca dan diamalkan oleh orang lain, pahalanya akan terus bertambah. Ini termasuk menulis buku-buku agama, sains, atau bahkan keterampilan praktis yang membantu orang lain.
 * Menciptakan inovasi: Inovasi di bidang teknologi, kesehatan, atau pertanian yang bermanfaat bagi umat manusia juga termasuk ilmu yang bermanfaat. Misalnya, seorang dokter yang menemukan metode pengobatan baru yang menyelamatkan banyak nyawa akan terus mendapatkan pahala dari setiap pasien yang sembuh berkat ilmunya.

Pandangan Ulama

Para ulama, seperti Imam Nawawi dan Ibnu Qudamah, menekankan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah salah satu amalan terbaik. Ilmu adalah pondasi dari semua amalan. Amalan seseorang tidak akan diterima jika tidak didasari oleh ilmu. Oleh karena itu, mengajarkan ilmu adalah salah satu bentuk ibadah yang paling utama, karena ia memperbaiki amalan banyak orang.

Ibnu Rajab Al-Hambali dalam kitabnya Jami' Al-Ulum wa Al-Hikam menyebutkan bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang didasarkan pada Al-Qur'an dan Sunnah, serta ilmu lain yang mendukungnya, seperti bahasa Arab dan ilmu-ilmu syar'i lainnya. Namun, ia juga menegaskan bahwa ilmu dunia yang bermanfaat bagi umat juga sangat dianjurkan.

Kesimpulan

Ilmu yang bermanfaat adalah warisan terindah yang bisa kita tinggalkan. Ia adalah investasi spiritual yang tidak mengenal batas. Dengan mengajarkan, menulis, atau menyebarkan ilmu, kita tidak hanya menjadi penyebab kebaikan di dunia, tetapi juga memastikan aliran pahala kita tetap deras, bahkan saat jasad kita sudah terbaring di dalam tanah.

​​"Jangan hanya menimbun ilmu, sebarkanlah. Karena ilmu yang dibagi ibarat benih; semakin banyak yang kau tanam, semakin banyak pula pohon kebaikan yang akan tumbuh untukmu."

Share:

Postingan Populer